Desak Israel Hentikan Perang, Macron: Perangi Terorisme Tak Berarti Meratakan Gaza Atau Serang Warga Sipil Tanpa Pandang Bulu

Susi Susanti, Jurnalis
Kamis 21 Desember 2023 16:10 WIB
Presiden Prancis Emmanuel Macron desak Israel hentikan perang di Gaza (Foto: AFP)
Share :

PRANCIS - Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan memerangi “terorisme” tidak berarti meratakan Gaza atau menyerang penduduk sipil tanpa pandang bulu.

“Kita tidak bisa membiarkan gagasan berakar bahwa perang yang efisien melawan terorisme berarti meratakan Gaza atau menyerang penduduk sipil tanpa pandang bulu,” terangnya.

Berbicara kepada lembaga penyiaran France 5, ia meminta Israel untuk mengakhiri taktik medan perangnya saat ini karena itu tidak tepat. Dia menegaskan semua nyawa bernilai sama dan Prancis membela hal itu.

Menurut kantor berita AFP, Macron juga mengakui “hak Israel untuk membela diri dan melawan teror”, dan menyerukan perlindungan warga sipil dan “gencatan senjata yang mengarah pada gencatan senjata kemanusiaan”.

Sementara itu, Kepala badan kesehatan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Kamis (21/12/2023) memperingatkan campuran penyakit, kelaparan dan kurangnya kebersihan dan sanitasi yang dihadapi oleh orang-orang di Gaza ketika ia menyerukan gencatan senjata segera dalam perang Israel dengan Hamas.

“Kelaparan melemahkan pertahanan tubuh dan membuka pintu bagi penyakit,” terang Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam sebuah postingan di X, sebelumnya Twitter, dikutip CNN.

 “Gaza sudah mengalami melonjaknya tingkat wabah penyakit menular. Kasus diare pada anak-anak berusia di bawah 5 tahun mencapai 25 kali lipat dibandingkan sebelum konflik,” katanya.

“Penyakit seperti ini bisa mematikan bagi anak-anak yang kekurangan gizi, terlebih lagi jika layanan kesehatan tidak berfungsi. Kita memerlukan gencatan senjata sekarang,” lanjutnya.

Seperti diketahui, menurut laporan pejabat Palestina pada Rabu, (20/12/2023), korban tewas di Jalur Gaza akibat lebih dari 10 minggu serangan membabi buta Israel telah menembus 20.000 orang, Kantor Media Pemerintah Gaza mengatakan setidaknya 8.000 anak-anak dan 6.200 wanita termasuk di antara mereka yang tewas.

Angka yang mengerikan ini diumumkan ketika Dewan Keamanan PBB menunda pemungutan suara penting mengenai upaya untuk meningkatkan bantuan kemanusiaan ke Gaza. Ini merupakan penundaan ketiga, untuk menghindari veto dari Amerika Serikat (AS), yang biasanya melindungi sekutunya Israel dari tindakan PBB.

(Susi Susanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya