Perusahaan kontainer raksasa Denmark, Maersk, mengatakan pada Sabtu, (23/12/2023) bahwa pihaknya akan melanjutkan operasi pengiriman di Laut Merah dan Teluk Aden. Namun, perusahaan kontainer lainnya, Hapag Lloyd dari Jerman, mengatakan bahwa pihaknya masih yakin Laut Merah terlalu berbahaya dan akan terus mengirim kapal mengelilingi Tanjung Harapan.
Meskipun AS mengatakan 20 negara telah mendaftar untuk satuan tugas maritimnya, AS hanya mengumumkan nama 12 negara saja.
“Kami akan mengizinkan negara-negara lain, tunduk pada mereka untuk membicarakan partisipasi mereka,” kata Mayor Jenderal AS Patrick Ryder kepada wartawan pekan lalu.
Uni Eropa (UE) telah mengisyaratkan dukungannya terhadap gugus tugas maritim tersebut dengan pernyataan bersama yang mengecam serangan Houthi.
Meskipun Inggris, Yunani dan negara-negara lain secara terbuka mendukung operasi AS, beberapa orang yang disebutkan dalam pengumuman AS dengan cepat mengatakan bahwa mereka tidak terlibat langsung.
Kementerian pertahanan Italia mengatakan bahwa mereka akan mengirim kapal ke Laut Merah berdasarkan permintaan dari pemilik kapal Italia dan bukan sebagai bagian dari operasi AS. Prancis mengatakan pihaknya mendukung upaya untuk menjamin kebebasan navigasi di Laut Merah tetapi kapal-kapalnya akan tetap berada di bawah komando Prancis.