LEBANON -Media Lebanon melaporkan bahwa Saleh al-Arouri, wakil pemimpin politik Hamas, tewas dalam serangan drone atau pesawat tak berawak di Beirut selatan bersama enam orang lainnya, termasuk dua komandan militer Hamas dan empat anggota lainnya.
Serangan ini diduga dilakukan Israel. Israel bersikeras bahwa pembunuhan seorang pemimpin Hamas di Beirut bukanlah serangan terhadap Lebanon, karena musuh-musuhnya memperingatkan “hukuman” atas kematiannya.
Seorang juru bicara Israel mengatakan Arousi tewas dalam "serangan bedah terhadap kepemimpinan Hamas".
Arouri adalah tokoh penting dalam Brigade Qassam, sayap bersenjata Hamas, dan sekutu dekat Ismail Haniyeh, pemimpin Hamas. Dia berada di Lebanon dan bertindak sebagai penghubung antara kelompoknya dan Hizbullah.
Hamas mengutuk kematian tersebut, sementara sekutunya Hizbullah mengatakan itu adalah serangan terhadap kedaulatan Lebanon.
Sementara itu, Perdana Menteri (PM) Lebanon menuduh Israel berusaha "menyeret Lebanon ke konfrontasi".
Juru bicara Israel Mark Regev tidak memberikan konfirmasi bahwa Israellah yang melakukan pembunuhan tersebut, sebuah pernyataan standar bagi para pejabat Israel, namun dia mengatakan kepada MSNBC: “Siapa pun yang melakukannya, harus jelas bahwa ini bukanlah serangan terhadap negara Lebanon.
“Itu bukan serangan bahkan terhadap Hizbullah, organisasi teroris. Siapa pun yang melakukan hal ini melakukan serangan bedah terhadap kepemimpinan Hamas. Siapa pun yang melakukan hal ini mempunyai keluhan terhadap Hamas. Itu sangat jelas,” terangnya.