JEPANG – Pilot pesawat Japan Airlines yang bertabrakan dengan pesawat yang lebih kecil di Bandara Haneda, Tokyo, Jepang, awalnya tidak menyadari bahwa jet mereka terbakar.
Juru bicara Japan Airlines mengatakan kepada BBC, pramugari-lah yang memberi tahu mereka tentang kebakaran kabin tersebut.
Setelah itu, evakuasi seluruh 379 penumpang Japan Airlines Penerbangan 516 dilakukan dengan presisi yang menyelamatkan nyawa.
Lima dari enam orang di dalam pesawat penjaga pantai yang lebih kecil, Bombardier Dash-8, tewas.
“Tepat setelah pesawat mendarat, pilot tiba-tiba merasakan guncangan, dan kehilangan kendali untuk tetap berada di landasan. Terjadi kebakaran tetapi pilot tidak menyadarinya pada awalnya dan mengetahuinya [melalui] pramugari,” kata juru bicara JAL.
Ada tiga pilot dan 12 pramugari di pesawat saat kejadian terjadi. Sistem pengumuman pesawat rusak, sehingga awak pesawat harus menggunakan megafon dan suara mereka sendiri untuk meneriakkan instruksi.
“Hal pertama yang dilakukan pramugari [setelah mereka menyadari ada] penumpang yang menyadari bahwa pesawatnya terbakar, adalah membuat mereka tetap tenang dan tidak berdiri, yang dapat mempersulit pelarian. Sistem pengumuman tidak dapat digunakan sehingga instruksi ini dibuat tanpanya,” lanjutnya.
Media Jepang menggambarkan evakuasi tersebut sebagai "18 menit yang ajaib". Penumpang meninggalkan tas tangan mereka, berlari ke pintu darurat dan keluar dari pesawat sebelum dilalap api.
“[Saat] asap mulai masuk ke dalam kabin dan menyebar... pramugari [mulai berteriak] kepada penumpang, [mengatakan]: 'Tinggalkan barang-barang Anda!', 'Lepaskan sepatu hak tinggi Anda', dan 'Turunkan' , "kata juru bicara itu.