PADANG - Bandara Internasional Minangkabau (BIM) di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat ditutup sejak pukul 10.45 WIB, Jumat 5 Januari 2024.
Berikut fakta-faktanya:
1. Bahaya Abu Vulkanik Marapi
Keputusan penutupan Bandara Internasional Minangkabau dilakukan lantaran abu vulkanik Gunung Marapi mengganggu penerbangan.
Kepala Otoritas Bandar Udara Wilayah VI Padang, Capt Megi H. Helmiadi menyebut, berdasarkan pemantauan abu vulkanik akibat erupsi Marapi sampai di BIM sehingga penutupan mesti dilakukan.
"Ya kita menutup sementara bandara ini," ujarnya, Jumat 5 Januari 2024.
2. Demi Keselamatan Penumpang
Kepala Otoritas Bandar Udara Wilayah VI Padang, Capt Megi H. Helmiadi mengatakan, penutupan bandara dilakukan semata-mata untuk keselamatan penumpang.
"Sebaran abu vulkanik dapat membahayakan dan menghentikan kerja mesin pesawat terbang, ini juga dilakukan demi keselamatan penumpang," ujarnya.
3. Penutupan hingga Abu Vulkanik Tak Terpantau Lagi
Kepala Otoritas Bandar Udara Wilayah VI Padang, Capt Megi H. Helmiadi mengungkapkan, pihaknya mendata jumlah penerbangan yang terdampak akibat penutupan bandara. Penutupan akan dilakukan hingga sebaran abu vulkanik tidak terpantau lagi.
Sehingga bisa dikatakan penutupan BIM sampai waktu yang tidak ditentukan. "Penutupan dilakukan hingga sebaran abu vulkanik tidak terpantau lagi atau hingga hasil observasi negatif," katanya.
4. Erupsi Marapi
Pada pukul 06.37 kemarin, kembali terjadi erupsi Gunung Marapi, menurut informasi dari Pengamat Gunung Api abu vulkanik tersebut mengarah ke Kota Padang Panjang dan Kabupaten Padang Pariaman. Akibat abu tersebut membuat penerbangan ditutup sementara.
(Arief Setyadi )