YERUSALEM - Sirene serangan udara terdengar di Israel utara pada Sabtu, (6/1/2024) ketika kelompok Hizbullah Lebanon yang didukung Iran mengatakan pihaknya menembakkan roket ke Israel, dan Israel mengatakan pihaknya menyerang "sel teroris" sebagai pembalasan. Peningkatan konflik ini terjadi ketika para diplomat terkemuka Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa mengunjungi wilayah tersebut untuk mencegah penyebaran perang.
Pertempuran berkobar di dalam Gaza, terutama di dan dekat kota selatan Khan Younis, tempat militer Israel mengatakan telah membunuh tiga anggota kelompok militan Hamas Palestina yang menguasai jalur pantai padat penduduk itu.
“Kami memiliki fokus yang kuat untuk mencegah penyebaran konflik ini,” kata Blinken kepada wartawan di Chania, Yunani, dalam perjalanannya yang keempat ke wilayah tersebut sejak 7 Oktober.
Dia mengatakan dia akan menghabiskan beberapa hari ke depan untuk berdiskusi dengan sekutu dan mitra bagaimana mereka dapat menggunakan pengaruhnya, termasuk cara melindungi warga sipil dan memaksimalkan bantuan kemanusiaan. Pertempuran tersebut telah membuat sebagian besar dari 2,3 juta penduduk Gaza mengungsi dan menyebabkan kekurangan makanan, air, dan obat-obatan.
Militer Israel mengatakan pihaknya telah mengidentifikasi sekira 40 “peluncuran” dari Lebanon menuju daerah sekitar kota Meron di Israel utara. Sirene berbunyi, namun tidak ada laporan korban jiwa maupun kerusakan.