GAZA - Israel dan Hamas telah mencapai kesepakatan untuk mengizinkan lebih banyak bantuan kemanusiaan ke Gaza yang dilanda perang.
Berdasarkan kesepakatan yang ditengahi oleh Qatar dan Perancis, obat-obatan akan diberikan kepada sandera yang ditahan oleh Hamas.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar Majed Al Ansari mengumumkan kesepakatan bantuan tersebut.
Sebagai imbalannya, Israel akan mengizinkan lebih banyak pasokan kebutuhan pokok masuk ke Gaza. Kondisi di wilayah tersebut sangat buruk setelah lebih dari tiga bulan pemboman Israel.
Menurut kesepakatan tersebut, pasokan kemanusiaan akan meninggalkan ibu kota Qatar, Doha, menuju Mesir pada Rabu (17/1/2024). Bantuan tersebut kemudian akan dibawa ke Gaza, untuk diberikan kepada warga sipil, sementara obat-obatan akan diberikan kepada tawanan Israel.
Lebih dari 132 sandera diperkirakan masih ditahan di Gaza. Diketahui, sekitar 240 orang ditangkap oleh Hamas dalam serangkaian penggerebekan di Israel selatan pada 7 Oktober. Sekitar 1.300 orang, sebagian besar warga sipil, tewas.
Dalam surat yang dikirim ke kabinet perang Israel setelah gencatan senjata berakhir tahun lalu, kelompok Markas Besar Keluarga Sandera mengatakan banyak korban penculikan memerlukan perhatian medis rutin dan beberapa berada dalam bahaya.
Pekan lalu Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengatakan David Barnea, kepala badan intelijen nasional Israel Mossad, telah mendekati Qatar untuk mendapatkan kesepakatan guna menyediakan obat-obatan yang dibutuhkan.
Pada Selasa (16/1/2024), Netanyahu mengeluarkan pernyataan yang menyatakan penghargaannya kepada semua pihak yang telah membantu dalam upaya ini.