Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperkirakan 1,7 juta orang telah mengungsi akibat pertempuran selama 15 minggu terakhir, banyak dari mereka yang mengungsi berkali-kali.
Sekretaris Jenderal PBB António Guterres memperingatkan pada Sabtu (20/1/2024) bahwa penyakit dan kelaparan “semakin parah” di antara mereka.
“Orang-orang sekarat bukan hanya karena bom dan peluru, tapi juga karena kekurangan makanan dan air bersih, rumah sakit tanpa listrik dan obat-obatan, dan perjalanan yang sangat melelahkan ke wilayah yang semakin sempit untuk menghindari pertempuran,” katanya.
"Ini harus dihentikan,” tegasnya.