India Bantah Tuduhan Pembunuhan 2 Warga Pakistan, Sebut Propaganda Anti-India

Susi Susanti, Jurnalis
Jum'at 26 Januari 2024 13:19 WIB
India bantah tuduhan pembunuhan warga Pakistan (Foto: Anadolu Agency)
Share :

INDIA - India telah menampik tuduhan Pakistan bahwa agen-agennya membunuh dua warga Pakistan di wilayahnya pada 2023. India menegaskan hal itu tidak benar.

Klaim Pakistan muncul beberapa bulan setelah tuduhan serupa dilontarkan Kanada dan Amerika Serikat (AS).

Kementerian Luar Negeri India menyebut tuduhan tersebut sebagai propaganda anti-India yang jahat.

India tidak secara langsung menanggapi tuduhan spesifik yang diajukan Pakistan, namun menyebutnya sebagai pusat terorisme, kejahatan terorganisir, dan aktivitas transnasional ilegal.

“India dan banyak negara lain telah secara terbuka memperingatkan Pakistan bahwa mereka akan termakan oleh budaya teror dan kekerasannya sendiri,” kata kementerian luar negeri India dalam sebuah pernyataan.

Sementara itu, Kementerian luar negeri Pakistan dalam konferensi pers pada Kamis (25/1/2024) mengatakan dua kematian di Pakistan termasuk pembunuhan Muhammad Riaz di kota Rawalakot pada September 2023 dan Shahid Latif di kota Sialkot pada Oktober 2023.

Islamabad mengatakan pihaknya memiliki bukti yang dapat dipercaya mengenai hubungan antara dua pembunuhan tersebut dan agen India.

Kementerian luar negeri tidak mengungkapkan siapa orang-orang ini atau alasan Delhi diduga mengirimkan agen untuk melakukan pembunuhan di wilayah mereka.

Menteri Luar Negeri Pakistan Muhammad Syrus Qazi menyebut pembunuhan itu tidak dapat diterima dan pelanggaran kedaulatan negara.

“Kami memiliki bukti dokumenter, finansial, dan forensik mengenai keterlibatan dua agen India yang mendalangi pembunuhan ini,” katanya.

“India harus bertanggung jawab atas pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional,” tambahnya.

Qazi mengatakan pembunuhan di Pakistan serupa dengan upaya pembunuhan di Kanada dan Amerika.

Seperti diketahui, pada November 2023, AS mengatakan telah menggagalkan dugaan rencana seorang pria India untuk membunuh seorang warga negara Amerika di New York yang mendukung negara separatis Sikh.

Nikhil Gupta diduga diarahkan oleh seorang pejabat pemerintah India yang tidak disebutkan namanya atau didakwa dalam dakwaan.

Gedung Putih mengatakan pihaknya telah mengangkat dugaan rencana pembunuhan tersebut ke India pada tingkat paling senior. India mengatakan pihaknya telah membentuk komite penyelidikan tingkat tinggi untuk mengatasi masalah keamanan yang disoroti oleh pemerintah AS.

Berita ini muncul beberapa bulan setelah Perdana Menteri (PM) Kanada Justin Trudeau mengatakan ada bukti "kredibel" yang menghubungkan pemerintah India dengan pembunuhan seorang pemimpin Sikh di British Columbia pada Juni 2023. India membantah terlibat dalam pembunuhan itu.

Tuduhan tersebut menyebabkan memburuknya hubungan kedua negara.

(Susi Susanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya