LONDON – Sebuah kapal tanker yang memiliki hubungan dengan Inggris terbakar di Teluk Aden setelah dihantam rudal kelompok Houthi. Gerakan yang berbasis di Yaman itu mengonfirmasi bahwa pihaknya menargetkan kapal Marlin Luanda sebagai tanggapan terhadap “agresi Amerika-Inggris”.
Amerika Serikat (AS) dan Inggris telah melancarkan serangan udara terhadap sasaran Houthi sebagai tanggapan atas serangan terhadap kapal di wilayah Laut Merah.
Kapal angkatan laut Prancis, India, dan AS memberikan bantuan kepada kapal tersebut pada Jumat, (26/1/2024).
Menteri Pertahanan Inggris Grant Shapps menyebut serangan itu “tidak dapat ditoleransi dan ilegal.”
“Adalah tugas kami untuk melindungi kebebasan navigasi di Laut Merah dan kami tetap berkomitmen terhadap tujuan tersebut,” kata Shapps di X, sebagaimana dilansir BBC.
Operator Marlin Luanda terdaftar sebagai Oceonix Services Ltd, sebuah perusahaan yang terdaftar di Inggris.
Kapal tanker tersebut berlayar di bawah bendera Kepulauan Marshall dan dioperasikan atas nama Trafigura, sebuah perusahaan perdagangan multinasional.
Dalam kabar terbaru pada pada Sabtu, (27/1/2024) Trafigura mengatakan semua kru selamat dan api di tangki kargo telah padam. Kapal itu kini berlayar menuju pelabuhan yang aman, kata perusahaan itu.
Komando Pusat AS (Centcom) menyatakan tidak ada korban jiwa di kapal tanker yang terdiri dari 22 awak asal India dan 1 awak Bangladesh tersebut.