Ganjar-Mahfud Bakal Hapus Kredit Macet Petani dan Nelayan

Wahyudi Aulia Siregar, Jurnalis
Senin 29 Januari 2024 06:00 WIB
Mahfud MD. (Foto: Wahyudi Aulia)
Share :

MEDAN - Calon wakil presiden nomor urut 3, Prof. Mahfud MD menyebut nilai kredit macet petani dan nelayan ke perbankan di Indonesia saat ini nilainya mencapai Rp687 miliar. Semua kredit macet itu akan dihapuskan dan diputihkan jika Ganjar Pranowo dan Mahfud MD terpilih menjadi presiden lewat pelaksanaan pemilu serentak pada 14 Februari 2024 mendatang.

Penegasan itu disampaikan Mahfud saat memberikan orasi pada kampanye akbar yang digelar di Lapangan Astaka, Jalan Willem Iskandar, Deliserdang, Sumatera Utara, Minggu (28/1/2024).

BACA JUGA:

Momen Ganjar Pranowo dan Mahfud MD Sapa Warga Sumatera Utara 

Menurut Mahfud, para petani dan nelayan mendapatkan pinjaman (kredit) untuk membantu usaha pertanian dan ke lautan mereka. Namun dalam perjalanan, kredit itu macet akibat fasilitas yang kurang memadai dari pemerintah.

"Oleh karena itu kepada para petani dan nelayan, yang kreditnya macet. Kalau Ganjar-Mahfud terpilih, seluruh kredit ini akan dibebaskan akan diputihkan. Ini sebagai bentuk perhatian kepada kesejahteraan rakyat," tegas Mahfud.

Mahfud juga mengatakan, tim Ganjar-Mahfud juga mencatat kondisi di mana saat ini petani berkurang jumlahnya. Linier dengan jumlah lahan pertanian yang terus menurun. Namun berbanding terbalik dengan subsidi pupuk yang terus bertambah jumlahnya, namun masih sulit ditemukan petani.

BACA JUGA:

Respons Mahfud MD saat Diminta Netizen Berikan Hukuman Mati bagi Para Koruptor 

"Lahan pertanian berkurang karena dijadikan lahan industri. Para petani berkurang jumlahnya karena mereka tidak bangga lagi menjadi petani. Subsidi-subsidi terkadang tidak sampai ke petani. Anggaran Subsidinya besar, tapi produksi pertaniannya turun. Ini berarti ada yang tidak beres. Oleh karena itu harus diperbaiki," tegasnya.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya