Mahfud mengatakan, bahwa beberapa pihak memang sudah menyarankannya untuk mundur dari kabinet Jokowi. Profesor hukum asal Madura ini juga menegaskan bahwa dirinya bersedia mundur, tapi waktunya belum mau dibuka ke publik. Hanya saja Mahfud menyebut bahwa sebelum Oktober 2024, dirinya sudah harus mundur dari kabinet. Pasalnya masa jabatan Presiden Jokowi dan Wapres KH. Ma'ruf Amin berakhir pada 20 Oktober 2024.
"Bisa secepatnya, bisa selambatnya yang jelas sebelum Oktober (2024) saya harus sudah mundur kan gitu," jelas Mahfud MD.
Sebelumnya, Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo juga mengaku telah berbincang dengan Mahfud dan menyarankan agar pasangannya mundur dari jabatan tersebut.
"Jadi kita sudah diskusi dengan beliau pada soal-soal ini agar fair lebih baik mundur lah," kata Ganjar saat ditemui awak media di Wongsorogo, Kaliwungu, Kendal, Jawa Tengah, Selasa 23 Januari 2024.
Menurutnya, bakal terdapat potensi konflik kepentingan saat seorang capres atau cawapres masih tetap menduduki jabatan publik setingkat menteri, gubernur, dan bupati hingga wali kota. Saran itu juga disampaikan pada Prabowo Subianto yang saat ini menjabat sebagai Menteri Pertahanan (Menhan).
Pasalnya, terdapat pula informasi yang beredar jika akun medsos Kemhan dipakai untuk berkampanye atas paslon Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Padahal, hal itu bisa menimbulkan potensi conflict of interest.
"Ketika keputusannya tidak, dan diperbolehkan, maka ada potensi conflict of interest, kami berdiskusi dengan pak Mahfud soal ini, itu ada potensinya loh, kita mesti hati-hati. Mampu nggak kita menjaga diri kita untuk bisa netral dan tidak menggunakan fasilitas. itu saja," kata Ganjar.
(Awaludin)