Houthi Ancam Balas Dendam Serangan AS dengan Sabotase Kabel Bawah Laut, Mungkinkah Terjadi?

Susi Susanti, Jurnalis
Kamis 08 Februari 2024 15:52 WIB
Houthi ancam balas dendam serangan AS dengan menyabotase kabal bawah laut (Foto: EPA)
Share :

YAMAN - Balas dendam mempunyai banyak bentuk. Kelompok Houthi di Yaman tidak merahasiakan tekad mereka untuk melakukan pembalasan terhadap Barat atas serangan udara pimpinan Amerika Serikat (AS) yang menargetkan lokasi peluncuran rudal dan drone mereka.

Hal ini merupakan respons ke lebih dari 30 serangan Houthi terhadap pelayaran internasional di Laut Merah dan Teluk Aden, yang menurut mereka dilakukan untuk mendukung warga Palestina di Gaza. Kini, taruhannya telah meningkat.

Pemerintahan Yaman yang sah dan diakui Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Aden telah memperingatkan bahwa Houthi, yang menguasai sebagian besar Yaman pada 2014, kini mengancam akan menyabotase kabel komunikasi bawah laut yang penting. Termasuk jalur internet yang berada di bawah Laut Merah yang menghubungkan Asia dengan Eropa.

Peringatan itu muncul setelah saluran yang terkait dengan Houthi di aplikasi pesan Telegram mengunggah peta yang menunjukkan rute kabel bawah laut di Laut Merah.

Mungkinkah Houthi menyabotase rute kabal abwah laut ini? Mereka hampir pasti akan melakukannya jika mereka bisa.

Kelompok tersebut dilaporkan mengklaim bahwa mereka dengan mudah mengakses peta yang menunjukkan pertemuan kabel komunikasi bawah laut yang melewati garis pantai mereka, saat mereka melewati Selat Bab al-Mandab yang, pada titik tersempitnya, hanya selebar 20 mil (32 km).

Namun kabel fiber, yang mengalirkan 17% lalu lintas internet dunia, sebagian besar terletak di dasar laut ratusan meter di bawah permukaan berada jauh di luar jangkauan penyelam.

AS dan Rusia sama-sama dianggap memiliki kemampuan angkatan laut untuk memotongnya. Hal ini melibatkan penempatan kapal selam laut dalam dari kapal induk dan kemudian menggunakan gunting raksasa untuk memutuskan kabel di dasar laut.

Namun, hal ini akan lebih sulit dilakukan oleh Houthi.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya