RAFAH - Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) pada Senin (12/2/2024) pagi mengatakan lebih dari 60 orang tewas dalam serangan udara Israel di kota Rafah di Gaza selatan.
CNN tidak dapat memverifikasi angka-angka tersebut secara independen.
PRCS mengatakan kota tersebut, tempat lebih dari separuh penduduk Gaza mencari perlindungan, mengalami penargetan intensif oleh pesawat tempur dan serangan udara.
Helikopter juga menembakkan senapan mesin di sepanjang wilayah perbatasannya. Rafah terletak di dekat perbatasan Gaza dengan Mesir.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengkonfirmasi pada Senin (11/2/2024) bahwa mereka melakukan serangkaian seranganterhadap sasaran di daerah Shaboura, sebuah distrik di Rafah, dan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa serangan telah selesai.
Menurut pemerintah kota Rafah, sebuah masjid di Shaboura termasuk di antara sasaran serangan Israel,
Saluran televisi yang dikelola Hamas, Al-Aqsa, melaporkan dua masjid menjadi sasaran serta 14 rumah di berbagai wilayah Rafah pada Senin (11/2/2024).
Direktur Rumah Sakit Abu Yousef Al-Najjar mengatakan fasilitas medis di Rafah tidak dapat menangani banyaknya korban luka akibat pemboman pendudukan Israel.
Menurut PRCS, orang-orang terjebak di bawah reruntuhan dan masih banyak pesawat tempur di langit Rafah.