Sementara itu, Perdana Menteri (PM) Armenia Nikol Pashinyan mengatakan dalam sebuah wawancara yang diterbitkan pada Minggu (11/2/2024) bahwa negaranya bukan sekutu Rusia dalam perang melawan Ukraina. Dia menekankan bahwa proyek kerja sama militernya tidak ditujukan terhadap satu negara mana pun.
Pashinyan juga mengatakan dia berharap tetangga Armenia dan saingan lamanya, Azerbaijan, tetap berkomitmen pada perjanjian damai yang tahan lama meskipun ada pernyataan dari presiden Armenia tentang demarkasi perbatasan.
Armenia dan Azerbaijan terlibat dua perang besar dalam 30 tahun terakhir terkait sengketa wilayah Nagorno-Karabakh. Wilayah tersebut telah lama diakui sebagai bagian dari Azerbaijan dan pasukan Azerbaijan mendapatkan kendali penuh atas wilayah tersebut pada September tahun lalu.
(Susi Susanti)