BACA JUGA:
Oleh karena itu, dia meminta agar pemilu tidak dijadikan pasar politik yang sarat transaksi dengan orientasi sekedar memilih berdasarkan kepentingan-kepentingan sesaat yang bersifat nilai guna atau pragmatis baik berupa materi maupun kursi dan posisi.
"Pemilu 2024 adalah proses demokrasi untuk memilih para pemimpin Indonesia di lembaga eksekutif dan legislatif yang akan menentukan merah putihnya Indonesia. Proses pemilu harus mengikuti prinsip demokrasi dari oleh dan untuk rakyat secara bebas tanpa tekanan dan rintangan,"ucapnya.
Dia menegaskan bahwa rakyat berhak menjalaninya dengan gembira, merdeka dan lapang dada. Sehingga proses dan hasilnya benar-benar membawa kemaslahatan terbesar bagi hajat hidup rakyat dan masa depan Indonesia sebagaimana cita-cita para pendiri bangsa.
Dengan demkian bagi para capres dan cawapres serta calon anggota legislatif serta seluruh pendukungnya Pemilu 2024, kata Haedar harus memproyeksikan pemilu sebagai visi kebangsaan untuk terwujudnya tujuan nasional yakni negara Indonesia yang merdeka bersatu berdaulat adil dan makmur. Sehingga cita-cita nasional itu terwujud di dunia nyata dan tidak menjadi Utopia.