Lucas mengaku terluka dan ‘patah hati’ karena perayaan itu berakhir dengan penembakan mematikan.
"Saya sangat kesal dan kecewa. Saya berada di sana bersama istri saya, saya berada di sana bersama ibu saya. Saya tidak pernah menyangka bahwa kami, bersama para pemain Chiefs, bersama dengan para penggemar, ratusan ribu orang, akan dipaksa untuk berlari demi keselamatan kita hari ini," terangnya.
Wali kota menekankan bahwa kotanya telah menerapkan langkah-langkah keamanan, dan hal ini harus membuat masyarakat berpikir secara mendalam mengenai langkah ke depan. Meski ratusan petugas polisi ikut menjaga acara itu, namun penembakan itu tetap saja terjadi
"Saya tidak ingin kita di negara kita di setiap acara besar memikirkan kekhawatiran akan tertembak," katanya.
(Susi Susanti)