Turki Serukan Gencatan Senjata Gaza dan Solusi Dua Negara pada Pertemuan G20

Susi Susanti, Jurnalis
Kamis 22 Februari 2024 19:05 WIB
Turki serukan gencatan senjata Gaza dan solusi dua negara di pertemuan G20 (Foto: Reuters)
Share :

ANKARA - Menteri Luar Negeri (Menlu) Turki Hakan Fidan meminta masyarakat internasional untuk mengambil peran yang lebih aktif menuju gencatan senjata yang mendesak di Gaza dan solusi dua negara terhadap konflik tersebut selama pembicaraan pada pertemuan G20 di Brasil.

Turki, yang mengkritik keras Israel atas serangannya terhadap Gaza dan mendukung pengadilan genosida di Pengadilan Dunia, telah berulang kali menyerukan gencatan senjata.

Berbeda dengan sekutu Baratnya dan beberapa negara Teluk, Turki, anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), tidak memandang Hamas, kelompok Palestina yang menguasai Gaza dan pada 7 Oktober melakukan serangan di wilayah Israel yang memicu kampanye Israel, sebagai organisasi teroris.

Fidan mengatakan pada pertemuan para menteri luar negeri G20 di Rio de Janeiro pada Rabu (21/2/2024) bahwa “kebiadaban” di Gaza harus dihentikan, dan membahas langkah-langkah untuk mencapai gencatan senjata yang mendesak dan memberikan lebih banyak bantuan ke wilayah kantong tersebut selama pembicaraan dengan mitranya dari Amerika Serikat (AS), Jerman, dan Mesir.

“Langkah-langkah yang dapat diambil untuk mencapai gencatan senjata penuh sesegera mungkin telah dibahas, dalam pembicaraan antara Fidan dan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken,” kata sumber itu, dikutip Reuters.

Sumeber itu menambahkan bahwa Fidan juga membahas langkah nyata untuk menghentikan pertempuran dengan pihak Menlu Jerman Annalena Baerbock.

“Fakta bahwa keputusan gencatan senjata tidak sekali lagi dikeluarkan oleh Dewan Keamanan PBB, menunjukkan bahwa reformasi adalah suatu keharusan,” kata Fidan pada sesi pertemuan G20, menurut salah satu ajudannya, merujuk pada pihak ketiga. AS memveto seruan gencatan senjata di badan beranggotakan 15 negara itu.

Ankara mengatakan Dewan Keamanan PBB harus direformasi agar lebih inklusif dan mewakili dunia.

“Sikap yang ditunjukkan oleh Presiden Brasil Lula (Luiz Inacio Lula da Silva) sangat mengagumkan,” ajudan tersebut mengutip pernyataan Fidan, mengacu pada komentar Lula yang menyamakan perang di Gaza dengan genosida Nazi selama Perang Dunia Kedua dan menyebabkan perselisihan diplomatik.

(Susi Susanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya