NIGERIA - Lusinan pengungsi dikhawatirkan telah diculik oleh kelompok jihad Boko Haram di timur laut Nigeria.
Para korban sebagian besar adalah perempuan yang tinggal di sebuah kamp di kota Gamboru Ngala setelah meninggalkan rumah mereka karena serangan pemberontak.
Penculikan terjadi ketika kelompok tersebut pergi mengumpulkan kayu bakar untuk memasak atau menjual.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengutuk laporan penculikan dan menyerukan pembebasan tanpa syarat bagi para korban penculikan.
Mohamed Malick Fall, Koordinator Residen dan Kemanusiaan PBB, mengatakan meskipun jumlah pastinya tidak diketahui, namun diperkirakan lebih dari 200 orang diculik.
Dia mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Rabu (6/3/2024) bahwa insiden itu adalah pengingat nyata bahwa perempuan dan anak perempuan adalah salah satu kelompok yang paling terkena dampak pemberontakan Islam di timur laut Nigeria.
Sambil bersimpati dengan keluarga para korban, Fall mendesak pihak berwenang untuk memberikan lebih banyak peluang mata pencaharian bagi para pengungsi di kamp-kamp untuk mengurangi risiko yang mereka hadapi.
Penculikan massal terbesar yang dilakukan Boko Haram terjadi ketika lebih dari 270 siswi diculik dari asrama mereka di kota Chibok, juga di negara bagian Borno timur laut, pada 2014.
Penculikan terakhir terjadi beberapa hari yang lalu, namun rinciannya baru diketahui sekarang karena Gamboru Ngala berada di daerah terpencil, di tepi Danau Chad, tempat para jihadis menghancurkan tiang-tiang telepon seluler dan infrastruktur telekomunikasi lainnya. Penduduk lokal terkadang menyeberang ke negara tetangga Kamerun untuk melakukan panggilan telepon.