Henry berusaha terbang kembali ke Port-au-Prince pada Selasa (5/3/2024) tetapi malah berakhir di wilayah AS, Puerto Riko.
Dia tidak bisa mendarat di ibu kota Haiti karena bandara internasionalnya ditutup ketika tentara menggagalkan upaya orang-orang bersenjata untuk merebutnya.
Otoritas penerbangan sipil di negara tetangga Republik Dominika juga menolak pesawat Henry, dengan mengatakan bahwa mereka tidak diberikan rencana penerbangan yang diperlukan.
Henry belum memberikan pernyataan publik apa pun sejak dia mengunjungi Kenya, di mana dia bertemu dengan Presiden William Ruto untuk menyelamatkan kesepakatan bagi negara Afrika timur itu untuk memimpin pasukan multinasional guna membantu memulihkan ketertiban di Haiti.
Kedua pemimpin menandatangani perjanjian timbal balik yang membuka jalan bagi pengiriman 2.000 petugas polisi Kenya ke Haiti tetapi seorang politisi oposisi Kenya mengatakan dia akan menentang perjanjian tersebut di pengadilan.
Pada Sabtu (9/3/2024), Departemen Luar Negeri AS mengatakan Menteri Luar Negeri Antony Blinken berbicara dengan presiden Kenya tentang krisis Haiti dan kedua orang tersebut menggarisbawahi komitmen mereka terhadap misi keamanan multinasional untuk memulihkan ketertiban.
(Susi Susanti)