Sebuah kapal Spanyol yang membawa pasokan makanan yang sangat dibutuhkan telah meninggalkan Siprus menuju Gaza, namun PBB mengatakan hal ini tidak dapat menggantikan pengiriman bantuan melalui darat.
Cara tercepat dan paling efektif untuk menyalurkan bantuan ke wilayah tersebut adalah melalui jalan darat, namun lembaga bantuan mengatakan pembatasan yang dilakukan Israel berarti hanya sedikit bantuan yang bisa masuk.
Perhatian malah beralih ke rute alternatif termasuk jalur laut dan udara.
Kementerian kesehatan yang dikelola Hamas di wilayah tersebut mengatakan sedikitnya 27 orang, banyak di antaranya anak-anak, meninggal akibat kekurangan gizi dan dehidrasi di rumah sakit di sana dalam dua minggu terakhir.
Saat ini dalam perjalanan untuk membantu adalah kapal Spanyol Open Arms, yang berlayar dari Larnaca sebelum pukul 09:00 (07:00 GMT) pada Selasa (12/3/2024), menarik sebuah tongkang yang memuat 200 ton persediaan makanan.
Ketika berada di laut, warga Palestina yang bekerja untuk World Central Kitchen (WCK) akan terus membangun dermaga di lokasi yang dirahasiakan di pantai Gaza, yang akan digunakan untuk menurunkan bantuan.
Sebuah kapal militer AS, Jenderal Frank S Besson, juga berlayar menuju Timur Tengah membawa peralatan untuk membangun dermaga sementara, yang menurut WCK tidak ada hubungannya dengan proyeknya sendiri.
(Susi Susanti)