Pakar PBB Sebut Israel Lakukan Genosida di Gaza, Serukan Embargo Senjata

Susi Susanti, Jurnalis
Rabu 27 Maret 2024 13:23 WIB
Pakar PBB sebut Israel lakukan genosida di Gaza, serukan embargo senjata (Foto: Reuters)
Share :

JENEWA - Seorang pakar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan kepada Dewan Hak Asasi Manusia (HAM) PBB pada Selasa (27/3/2024) bahwa dia yakin kampanye militer Israel di Gaza sejak 7 Oktober merupakan genosida dan meminta negara-negara untuk segera menjatuhkan sanksi dan embargo senjata.

Israel, yang tidak menghadiri sidang tersebut, menolak temuannya.

“Merupakan tugas serius saya untuk melaporkan hal terburuk yang dapat dilakukan umat manusia dan menyajikan temuan saya,” terang Francesca Albanese, Pelapor Khusus PBB untuk Hak Asasi Manusia di Wilayah Pendudukan, kepada badan hak asasi manusia PBB di Jenewa, saat menyampaikan laporan berjudul ‘The Anatomy of a Genocide’.

“Saya menemukan bahwa ada alasan yang masuk akal untuk percaya bahwa ambang batas yang menunjukkan dilakukannya kejahatan genosida terhadap warga Palestina sebagai sebuah kelompok di Gaza telah terpenuhi,” katanya, mengutip lebih dari 30.000 warga Palestina yang terbunuh di antara tindakan lainnya.

“Saya mohon negara-negara anggota untuk mematuhi kewajiban mereka, yang dimulai dengan menerapkan embargo senjata dan sanksi terhadap Israel dan memastikan bahwa masa depan tidak terulang kembali,” lanjutnya, yang memicu tepuk tangan meriah.

Seperti diketahui, Konvensi Genosida tahun 1948, yang disahkan setelah pembunuhan massal orang-orang Yahudi dalam Holocaust Nazi, mendefinisikan genosida sebagai tindakan yang dilakukan dengan maksud untuk menghancurkan, secara keseluruhan atau sebagian, suatu kelompok nasional, etnis, ras atau agama.

Misi diplomatik Israel di Jenewa mengatakan penggunaan kata genosida adalah tindakan yang "keterlaluan" dan mengatakan perang tersebut dilakukan terhadap kelompok Islam Hamas dan bukan terhadap warga sipil Palestina. Hal ini dipicu ketika pejuang Hamas menyerbu ke Israel selatan, menewaskan 1.200 orang dan menyandera 253 orang, berdasarkan perhitungan Israel.

“Alih-alih mencari kebenaran, Pelapor Khusus ini malah mencoba memasukkan argumen-argumen lemah ke dalam pembalikan realitas yang menyimpang dan tidak senonoh,” katanya.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya