UKRAINA – Ukraina telah mengaku bertanggung jawab atas serangan pesawat tak berawak atau drone di wilayah Tatarstan Rusia, lebih dari 1.300 km (807 mil) dari perbatasan Ukraina-Rusia.
Serangan tersebut, yang menyebabkan 12 orang terluka, merupakan serangan terdalam di wilayah Rusia sejak dimulainya perang.
Pihak berwenang setempat mengatakan bahwa serangan tersebut menghantam kota Yelabuga, tempat pembuatan drone, dan kilang minyak di dekat Nizhnekamsk.
Serangan terjadi sekitar pukul 05:45 waktu setempat (02:45 GMT). Yelabuga terletak di zona ekonomi khusus Alabuga, sebuah kawasan dengan sistem hukum khusus yang bertujuan untuk menarik investasi asing. Drone Shahed Iran yang sering digunakan Rusia untuk menyerang Ukraina diperkirakan dirakit di Yelabuga.
Menurut laporan media, sedikitnya 12 orang, semuanya pelajar, terluka di Yelabuga.
Pemimpin wilayah Tatarstan Rustam Minnikhanov mengatakan drone tersebut tidak menyebabkan kerusakan serius pada infrastruktur di kedua lokasi dan operasi produksi tidak terpengaruh.
Namun, intelijen militer Ukraina mengatakan serangan di Yelabuga menyebabkan kerusakan signifikan pada fasilitas produksi.
Awal tahun ini, Ukraina dilaporkan berhasil mencapai terminal ekspor gas utama di dekat kota St Petersburg, 1.250 km (775 mil) dari perbatasan Ukraina-Rusia.