Otoritas China Diduga Berusaha Cegah Warga Uighur Berpuasa Selama Ramadhan

Rahman Asmardika, Jurnalis
Minggu 07 April 2024 11:41 WIB
Wanita Uyghur di pasar Urumqi, Xinjiang, China, 25 Mei 2014. (Foto: Reuters)
Share :

Selama acara yang dihadiri pejabat kota dan politik, tidak ada pidato eksplisit yang melarang Ramadhan atau berpuasa. Sebaliknya, ceramah diberikan tentang menjaga ketertiban dan stabilitas sosial serta makan secara teratur untuk menjaga kesehatan, kata beberapa pejabat.

Para pejabat juga memberikan pelatihan pertanian kepada para petani hingga sekira pukul 7 malam, serta memberikan nasihat kesehatan dan menjelaskan pentingnya kesetiaan kepada China dan bagaimana stabilitas berkontribusi terhadap kemakmurannya, katanya.

Ketika RFA bertanya kepada pejabat dan polisi apakah pembagian makanan gratis selama bulan Ramadhan telah memicu ketidakpuasan di kalangan warga Uighur, mereka mengatakan bahwa “kesadaran” masyarakat telah meningkat, sehingga meniadakan ketidakpuasan apa pun.

Mereka menghubungkan “kemajuan” ini dengan peran penting yang dimainkan oleh Partai Komunis China dan pemerintah dalam membentuk sentimen publik.

"Saya tidak melihat adanya perselisihan mengenai distribusi makanan," kata seorang kepala keamanan desa.

"Saya yakin tidak ada lagi orang yang ideologinya ketinggalan zaman. Semua orang menganut cita-cita progresif, berkat upaya partai dan bangsa kita. Masyarakat menerima modernitas dan menganut ideologi maju," pungkasnya.

(Rahman Asmardika)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya