4 Fakta Banjir Lahar Semeru, 5 Jembatan Rusak hingga 3 Warga Tewas

Awaludin, Jurnalis
Sabtu 20 April 2024 04:18 WIB
Jembatan hancur usai diterjang banjir lahar (foto: dok ist)
Share :

GUNUNG SEMERU, terus mengalami erupsi. Bahkan, Gunung Semeru yang secara administratif berada di dua Kabupaten yakni Malang dan Lumajang, Jawa Timur, pada Jumat 19 April 2024, tercatat mengalami tiga kali erupsi dengan tinggi letusan terakhir 600 meter di atas puncak, pada pukul 09.16 WIB.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pun melaporkan Gunung Semeru telah mengalami sebanyak 179 kali erupsi sejak awal tahun 2024. Erupsi yang menyebabkan sejumlah infrastruktur rusak hingga menyebabkan hilangnya nyawa seseorang. Berikut sejumlah faktanya:

1. Satu Warga Tewas Tertimbun Longsor

Satu warga Lumajang tewas usai tertimbun longsoran. Warga bernama Ngatmini (50) warga Dusun Sriti, Desa Sumberurip, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang, tewas tertimbun longsor di rumahnya.

Kapolsek Pronojiwo, Iptu Wahono Puji Santoso menyatakan, longsor terjadi sekitar pukul 19.30 WIB saat hujan deras melanda kawasan Pronojiwo, termasuk di lereng Gunung Semeru.

"Longsor di Lumajang yang disebabkan hujan deras menewaskan seorang warga," kata Wahono.

2. Lima Jembatan di Lumajang Terdampak

Lima jembatan di Kabupaten Lumajang dilaporkan terdampak banjir lahar dingin Gunung Semeru. Kelima jembatan ini yakni Jembatan Tegir, Jembatan Kloposawit, Nguter, Jembatan Hamzah Pasirian, dan Jembatan Gondoruso.

Nama terakhir bahkan baru saja diresmikan oleh Khofifah Indar Parawansa, saat masih menjabat Gubernur Jawa Timur, setahun lalu.

Kepala Dusun Pancut Desa Kloposawit, Hariyandi membenarkan informasi Jembatan Gondoruso terdampak banjir lahar dingin Gunung Semeru, pada Kamis malam (18/4/2024). Banjir ini mengakibatkan kerusakan pada bagian sisi aspal.

"Secara keseluruhan jembatan masih utuh. Namun, kondisi ini membuat jembatan tidak dapat dilalui," ucap Hariyandi, dikonfirmasi, Jumat (19/4/2024).

3. Pasutri Tewas Akibat Banjir Lahar

 

Dua orang pasangan suami istri (pasutri) ditemukan tewas terseret banjir bandang dari aliran lahar Gunung Semeru. Keduanya ditemukan pada Jumat pagi (19/4/2024) di Kloposawit, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang.

Pencarian korban terseret arus banjir dilakukan oleh tim gabungan SAR, dari BPBD, dibantu warga sekitar, kepolisian, TNI, dan beberapa relawan. Pencarian dilakukan secara manual dengan menggali tanah yang diduga menjadi lokasi tertimbunnya korban.

Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Lumajang Yudhi Cahyono membenarkan penemuan dua korban jiwa dari banjir bandang, akibat lahar dingin Gunung Semeru. Kedua korban dilaporkan merupakan pasangan suami istri (pasutri) yang melintas salah satu jembatan di kawasan Kloposawit, Kecamatan Candipuro.

4. Ada Warga yang Hilang

 

Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Lumajang, Yudhi Cahyono mengatakan, pihaknya juga masih mengklarifikasi informasi adanya warga lain yang dinyatakan diduga hilang akibat banjir bandang Gunung Semeru, dan tanah longsor. Tetapi informasi itu masih belum terverifikasi dan terus digali BPBD bersama pihak instansi terkait.

"Yang hilang ada, tapi identitas belum diketahui. masih kita cek. Makanya belum berani menyampaikan kebenarannya," tukasnya.

(Awaludin)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya