Jenderal Sudirman menjadi buronan para kolonial. Pada 1948, kolonial Belanda berhasil menemukan tempat persembunyian Jenderal Soedirman dan mengepungnya.
Saat itu kondisi Jenderal Sudirman sedang sakit, mendengar hal itu, Presiden Soekarno menganjurkan Jenderal Soedirman untuk beristirahat. Namun, ia tidak menghiraukan anjuran dari Presiden Soekarno dan memilih untuk tetap berjuang bersama pengikutnya.
Jenderal Soedirman dan para pengikutnya berhasil mengecoh Belanda. Jenderal Sudirman bersama para pengikutnya memilih untuk menggelar dzikir saat Belanda menemukan tempat persembunyian mereka.