GAZA - Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu menguatkan penolakannya terhadap tuntutan Hamas untuk mengakhiri perang Gaza dengan imbalan pembebasan sandera. Dia menegaskan pada Minggu (5/5/2024) bahwa hal itu akan membuat kelompok Islam Palestina tetap berkuasa dan menimbulkan ancaman bagi Israel.
Netanyahu mengatakan Israel bersedia menghentikan pertempuran di Gaza untuk menjamin pembebasan sandera yang masih ditahan oleh Hamas, yang diyakini berjumlah lebih dari 130 orang.
“Tetapi meski Israel telah menunjukkan kesediaannya, Hamas tetap bertahan pada posisi ekstremnya, yang pertama di antaranya adalah tuntutan untuk menarik seluruh pasukan kami dari Jalur Gaza, mengakhiri perang, dan membiarkan Hamas tetap berkuasa,” kata Netanyahu.
“Israel tidak bisa menerima hal itu,” lanjutnya.
“Hamas akan mampu memenuhi janjinya untuk melakukan pembantaian, pemerkosaan, dan penculikan berulang kali,” ujarnya.