RAFAH – Amerika Serikat (AS) tidak percaya bahwa tembakan Israel di Rafah timur pada Senin (6/5/2024) merupakan operasi militer besar.
Reuters mengutip pernyataan seorang pejabat AS yang tidak disebutkan namanya, yang mengatakan bahwa Washington fokus soal operasi militer besar-besaran di kawasan padat penduduk di Rafah dan tampaknya Israel tidak melakukan hal itu.
Laporan lain menyatakan bahwa operasi Israel pada Senin (6/5/2024) berlangsung sekitar 30 menit.
Militer Israel mengatakan pihaknya menyerang sasaran Hamas di Rafah timur. Tentara Israel mengatakan mereka telah melakukan serangan yang ditargetkan terhadap Hamas di Rafah timur, setelah mendesak warga sipil untuk meninggalkan wilayah tersebut.
Para pemimpin Israel telah menyetujui operasi militer ke kota Rafah di Jalur Gaza, dan pasukan Israel kini menyerang sasaran di daerah tersebut.
Operasi tersebut dimulai setelah Hamas menerima perjanjian gencatan senjata, yang kemudian ditolak oleh Israel karena dianggap jauh dari memenuhi tuntutan Israel.
Sementara itu, Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller mengatakan kepada wartawan bahwa AS bahwa pihaknya sedang meninjau tanggapan Hamas soal gencatan senjata dan membahasnya dengan mitra mereka.
“Kami terus percaya bahwa kesepakatan penyanderaan adalah demi kepentingan terbaik rakyat Israel. Ini demi kepentingan terbaik rakyat Palestina,” terangnya.