RAFAH - Kelompok Hamas mengatakan pada Rabu (8/5/2024) bahwa mereka tidak bersedia memberikan konsesi lebih banyak kepada Israel dalam perundingan mengenai gencatan senjata di Gaza.
Perundingan ini diketahui masih berlangsung di Kairo yang bertujuan untuk menghentikan serangan selama tujuh bulan di sana.
Israel melanjutkan serangan tank dan udara ke kota Rafah di Gaza selatan pada Rabu (8/5/2024) dan mengancam akan melakukan serangan besar terhadap kota tersebut. Pasukannya bergerak melalui perbatasan Rafah dengan Mesir pada Selasa (7/5/2024), memutus jalur bantuan penting dan satu-satunya jalan keluar untuk mengevakuasi pasien yang terluka.
Izzat El-Reshiq, anggota kantor politik Hamas di Qatar, mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Rabu (8/5/2024) malam bahwa kelompok tersebut tidak akan melakukan lebih dari proposal gencatan senjata yang diterima pada Senin (6/5/2024), yang juga akan memerlukan pembebasan beberapa sandera Israel di Gaza dan Israel. Wanita dan anak-anak Palestina ditahan di Israel.
“Israel tidak serius untuk mencapai kesepakatan dan menggunakan negosiasi tersebut sebagai kedok untuk menyerang Rafah dan menduduki persimpangan tersebut,” terangnya, dikutip Reuters.
Belum ada komentar langsung dari Israel. Sebelumnya Israel pada Senin (6/5/2024) menyatakan bahwa proposal tiga fase yang disetujui oleh Hamas tidak dapat diterima karena persyaratannya telah diperlunak.