Tank-Tank Israel Terus Berkumpul, PBB: 80.000 Orang Tinggalkan Rafah saat Serangan Meningkat

Susi Susanti, Jurnalis
Minggu 12 Mei 2024 10:55 WIB
PBB: 80.000 warga tinggalkan Rafah saat serangan Israel meningkat (Foto: EPA)
Share :

RAFAH Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan lebih dari 80.000 orang telah meninggalkan kota Rafah di Gaza selatan sejak Senin (6/5/2024), ketika tank-tank Israel dilaporkan berkumpul di dekat kawasan pembangunan di tengah pemboman yang terus-menerus.

Kelompok bersenjata Palestina mengatakan mereka menargetkan pasukan Israel di timur.

Militer Israel mengatakan pasukan daratnya melakukan aktivitas yang ditargetkan di Rafah timur.

PBB juga memperingatkan bahwa makanan dan bahan bakar hampir habis karena tidak menerima bantuan melalui penyeberangan terdekat.

Pasukan Israel mengambil kendali dan menutup penyeberangan Rafah dengan Mesir pada awal operasi mereka, sementara PBB mengatakan terlalu berbahaya bagi staf dan truk untuk mencapai penyeberangan Kerem Shalom dengan Israel yang dibuka kembali.

Hal ini terjadi ketika Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu menolak ancaman Presiden AS untuk berhenti memasok sejumlah senjata jika Israel melancarkan serangan besar-besaran terhadap pusat populasi di Rafah. Netanyahu mengatakan Israel bisa “berdiri sendiri” jika perlu.

Setelah tujuh bulan berperang di Gaza, Israel menegaskan kemenangan tidak mungkin tercapai tanpa merebut kota itu dan melenyapkan batalion Hamas yang tersisa.

Namun dengan lebih dari satu juta pengungsi Palestina yang berlindung di sana, PBB dan negara-negara Barat telah memperingatkan bahwa serangan besar-besaran dapat menyebabkan korban sipil dalam jumlah besar dan bencana kemanusiaan.

Warga dan pekerja bantuan di Rafah mengatakan suara artileri dan serangan udara terus terjadi pada Kamis (9/5/2024).

Louise Wateridge, juru bicara badan bantuan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA), mengatakan kepada BBC sore harinya bahwa dia berada di fasilitas kesehatan di wilayah barat dan bisa mendengar serta merasakan pemboman semakin dekat.

“Gedung ini sering berguncang. Drone terus-menerus berdengung,” katanya. “Ketakutan dan kegugupan yang dialami masyarakat [di Rafah], kini menjadi teror,” lanjutnya.

Media Palestina mengatakan dua orang tewas pada Kamis (9/5/2024) sore dalam serangan udara Israel di lingkungan al-Jneineh, salah satu wilayah timur di mana Pasukan Pertahanan Israel (IDF) memerintahkan penduduknya untuk dievakuasi sebelum memulai operasi darat yang dimulai pada Senin (6/5/2024) malam.

(Susi Susanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya