Namun dengan lebih dari satu juta pengungsi Palestina yang berlindung di sana, PBB dan negara-negara Barat telah memperingatkan bahwa serangan besar-besaran dapat menyebabkan korban sipil dalam jumlah besar dan bencana kemanusiaan.
Warga dan pekerja bantuan di Rafah mengatakan suara artileri dan serangan udara terus terjadi pada Kamis (9/5/2024).
Louise Wateridge, juru bicara badan bantuan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA), mengatakan kepada BBC sore harinya bahwa dia berada di fasilitas kesehatan di wilayah barat dan bisa mendengar serta merasakan pemboman semakin dekat.
“Gedung ini sering berguncang. Drone terus-menerus berdengung,” katanya. “Ketakutan dan kegugupan yang dialami masyarakat [di Rafah], kini menjadi teror,” lanjutnya.
Media Palestina mengatakan dua orang tewas pada Kamis (9/5/2024) sore dalam serangan udara Israel di lingkungan al-Jneineh, salah satu wilayah timur di mana Pasukan Pertahanan Israel (IDF) memerintahkan penduduknya untuk dievakuasi sebelum memulai operasi darat yang dimulai pada Senin (6/5/2024) malam.
(Susi Susanti)