Melaporkan dari Amman, Stefanie Dekker dari Al Jazeera mengatakan taktik merilis video tawanan pada Sabtu (11/5/2024), ketika protes berlangsung di Tel Aviv, adalah cara untuk menekan pemerintah Israel.
“Ini adalah umpan tetes jika Anda mau dari Hamas. Dimana dengan merilis video yang terkadang menunjukkan sandera tewas, mereka mencoba memberikan tekanan kepada pemerintah Israel,” ujarnya, dikutip Al Jazeera.
“Tetapi hal ini tidak benar-benar mengubah kebijakan pemerintah [Israel],” lanjutnya.
Pada Sabtu 911/5/2024), Forum Sandera dan Keluarga Hilang di Israel mengeluarkan pernyataan yang menyerukan pemerintah Israel untuk mencapai kesepakatan dengan Hamas untuk menjamin pembebasan tawanan.
“Setiap tanda kehidupan yang diterima dari para sandera yang ditahan oleh Hamas merupakan seruan kesedihan bagi pemerintah Israel dan para pemimpinnya,” kata kelompok keluarga tersebut dalam pernyataannya.
“Kami tidak punya waktu luang! Anda harus berusaha untuk menerapkan kesepakatan yang akan mengembalikan semuanya hari ini,” lanjutnya.
Kerabat para tawanan juga menuduh Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu tidak peduli dengan mereka yang ditahan di Gaza dan meminta Netanyahu untuk mengundurkan diri.