Israel dan Mesir Terlibat Perselisihan Soal Pembukaan Kembali Perbatasan Rafah, Saling Menyalahkan

Susi Susanti, Jurnalis
Rabu 15 Mei 2024 11:05 WIB
Israel dan Mesir terlibat perselisihan soal pembukaan kembali penyeberangan Rafah (Foto: Reuters)
Share :

MESIR Israel dan Mesir terlibat perselisihan mengenai penyeberangan perbatasan Rafah. Keduanya saling menyalahkan atas penutupan yang terus berlanjut seiring dengan memburuknya krisis kemanusiaan di Gaza.

Pasukan Israel telah menguasai penyeberangan sisi Gaza. Pada Selasa (14/5/2024), Menteri Luar Negeri Israel Israel Katz mengatakan dia telah memberi tahu Inggris dan Jerman tentang perlunya membujuk Mesir untuk membuka kembali penyeberangan tersebut.

Namun Mesir mengatakan operasi militer Israel di wilayah tersebut menghalangi bantuan untuk masuk.

Kairo mengatakan Israel berusaha mengalihkan kesalahan atas pemblokiran bantuan tersebut.

Katz mengatakan kelompok bersenjata Palestina Hamas, yang menyerang Israel selatan pada 7 Oktober tahun lalu, yang memicu perang saat ini, tidak bisa lagi mengendalikan penyeberangan Rafah, dengan alasan kekhawatiran keamanan yang tidak akan dikompromikan oleh Israel.

“Dunia menempatkan tanggung jawab atas situasi kemanusiaan pada Israel, namun kunci untuk mencegah krisis kemanusiaan di Gaza kini ada di tangan teman-teman Mesir kita,” tulis Katz di X, dikutip BBC.

Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shoukry dengan cepat menanggapi komentar tersebut dengan pernyataan yang mengatakan Israel bertanggung jawab atas krisis kemanusiaan di Gaza dan bahwa tindakan militer Israel di wilayah Rafah menghalangi bantuan.

Negara ini telah menjadi salah satu mediator dalam perundingan gencatan senjata yang terhenti, namun hubungannya dengan Israel telah tegang sejak Israel merebut sisi Gaza dari penyeberangan Rafah pada tanggal 7 Mei.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan hampir 450.000 warga Palestina telah melarikan diri dari Rafah selama seminggu terakhir setelah militer Israel bergerak ke wilayah tersebut. Tank-tank Israel dilaporkan bergerak lebih jauh ke kota Rafah, yang terletak di utara perbatasan.

António Guterres, Sekretaris Jenderal PBB, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa dia terkejut dengan meningkatnya aktivitas militer di dan sekitar Rafah oleh Pasukan Pertahanan Israel.

“Perkembangan ini semakin menghambat akses kemanusiaan dan memperburuk situasi yang sudah mengerikan,” terangnya.

PBB dan badan-badan bantuan internasional mengatakan penutupan penyeberangan Rafah dan penyeberangan Kerem Shalom antara Israel dan Gaza selatan sebenarnya telah memutus jalur Gaza dari bantuan luar.

(Susi Susanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya