Negara ini telah menjadi salah satu mediator dalam perundingan gencatan senjata yang terhenti, namun hubungannya dengan Israel telah tegang sejak Israel merebut sisi Gaza dari penyeberangan Rafah pada tanggal 7 Mei.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan hampir 450.000 warga Palestina telah melarikan diri dari Rafah selama seminggu terakhir setelah militer Israel bergerak ke wilayah tersebut. Tank-tank Israel dilaporkan bergerak lebih jauh ke kota Rafah, yang terletak di utara perbatasan.
António Guterres, Sekretaris Jenderal PBB, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa dia terkejut dengan meningkatnya aktivitas militer di dan sekitar Rafah oleh Pasukan Pertahanan Israel.
“Perkembangan ini semakin menghambat akses kemanusiaan dan memperburuk situasi yang sudah mengerikan,” terangnya.
PBB dan badan-badan bantuan internasional mengatakan penutupan penyeberangan Rafah dan penyeberangan Kerem Shalom antara Israel dan Gaza selatan sebenarnya telah memutus jalur Gaza dari bantuan luar.
(Susi Susanti)