Namun, Beijing kecewa karena masuknya Moskow ke sektor pelabuhan di Myanmar akan melemahkan proyek China di Kyaukphyu dalam paradigma perdagangan global di kawasan tersebut.
India mungkin merasa nyaman dengan kedekatan Myanmar dengan Rusia dibandingkan China yang menggunakan negara tersebut untuk memanfaatkan sumber daya alam dan jangkauannya di wilayah Teluk Benggala, tempat New Delhi telah menjadi penyedia keamanan jaringan selama beberapa dekade.
Kapal selam yang sebelumnya dipasok oleh India ke Myanmar berasal dari Rusia. Selain itu, di Sri Lanka, perusahaan India dan Rusia telah membentuk JV untuk mengelola bandara dekat pelabuhan Hambantota yang dikelola Tiongkok.
Mengurangi Ketergantungan kepada China
ET melaporkan pada Maret bahwa junta Myanmar telah berupaya mengurangi ketergantungannya yang berlebihan pada Beijing dan memperluas hubungan dengan Rusia untuk mengamankan pasokan militer dan membangun proyek infrastruktur dan energi.
Menteri Investasi dan Hubungan Ekonomi Luar Negeri Myanmar Dr Kan Zaw baru-baru ini mengunjungi Moskow untuk menjajaki pengembangan pelabuhan, KEK, kilang minyak bumi, pembangkit listrik tenaga panas (660 MW) dan pembangkit listrik tenaga nuklir 330 MW dan juga mempromosikan penyelesaian perdagangan dalam mata uang nasional, lapor ET pada saat itu.