Jerman Tegaskan Akan Tangkap Netanyahu saat Utusan Israel Ajukan Banding Menentang ICC

Susi Susanti, Jurnalis
Jum'at 24 Mei 2024 12:48 WIB
Jerman tegaskan akan tangkap Netanyahu saat utusan Israel ajukan banding menentang ICC (Foto: Reuters)
Share :

JERMAN – Jerman secara terang benderang menegaskan akan tetap menangkap Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu atas kasus kejahatan perang di Gaza.

Duta Besar Israel untuk Berlin, Ron Prosor, ditolak oleh pemerintahan Kanselir Jerman Olaf Scholz pada Rabu (22/5/2024) setelah utusan tersebut mengajukan permohonan dramatis kepada pemerintah Federal untuk menolak sepenuhnya legitimasi Pengadilan Kriminal Internasional (ICC).

Juru bicara Scholz, Steffen Hebestreit, ditanya pada Rabu (22/5/2024) apakah pemerintah Jerman akan melaksanakan perintah penangkapan ICC terhadap Netanyahu atas dugaan kejahatan perang selama Swords of Iron.

Hebestreit mengatakan pihaknya akan mematuhi hukum. Pada Selasa (21/5/2024), sebelum pengumuman Hebestreit, Prosor menulis pesan khusus di X dalam bahasa Jerman dan Inggris.

“Ini keterlaluan! 'Staatsräson' Jerman kini sedang diuji, tidak ada keraguan atau kecuali. Hal ini berbeda dengan pernyataan lemah yang kami dengar dari beberapa institusi dan aktor politik. Pernyataan publik bahwa Israel mempunyai hak untuk membela diri akan kehilangan kredibilitasnya jika tangan kita terikat begitu kita membela diri,” cuitnya.

Staatsräson adalah kata dalam bahasa Jerman yang mengacu pada janji Jerman untuk memastikan keamanan Israel adalah bagian dari keamanan dan kepentingan nasionalnya. Mantan Kanselir Jerman Angela Merkel menyatakan dalam pidatonya di Knesset tahun 2008 bahwa Israel adalah bagian dari raison d'etre atau negara keberadaan Jerman.

“Kepala Jaksa [ICC] menyamakan pemerintahan demokratis dengan Hamas, sehingga menjelekkan dan mendelegitimasi Israel dan masyarakat Yahudi. Dia benar-benar kehilangan pedoman moralnya. Jerman mempunyai tanggung jawab untuk menyesuaikan kembali kompas ini. Kampanye politik yang memalukan ini bisa menjadi sebuah paku di peti mati bagi Barat dan institusi-institusinya. Jangan biarkan hal itu terjadi!,” terang Dubes.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya