Lemahkan Mesin Militer, AS Perluas Sanksi Terhadap Rusia Targetkan Chip yang Dikirim Melalui China

Susi Susanti, Jurnalis
Kamis 13 Juni 2024 17:42 WIB
AS perluas sanksi terhadp Rusia, targetkan chip melalui China (Foto: Reuters)
Share :

WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) pada Rabu (12/6/2024) secara dramatis memperluas sanksi terhadap Rusia, termasuk dengan menargetkan perusahaan-perusahaan yang berbasis di Tiongkok yang menjual semikonduktor ke Moskow. Hal ini dilakukan sebagai bagian dari upayanya untuk melemahkan mesin militer Rusia yang melancarkan perang terhadap Ukraina.

Di antara langkah-langkah tersebut, Departemen Keuangan AS mengatakan pihaknya meningkatkan risiko sanksi sekunder bagi lembaga keuangan asing yang menangani ekonomi perang Rusia, yang secara efektif mengancam mereka dengan kehilangan akses ke sistem keuangan AS.

Pernyataan tersebut juga menyatakan bahwa pihaknya membatasi kemampuan pangkalan industri militer Rusia untuk mengeksploitasi perangkat lunak dan layanan teknologi informasi tertentu AS dan, bersama dengan Departemen Luar Negeri, menargetkan lebih dari 300 individu dan entitas di Rusia dan sekitarnya, termasuk di Asia, Eropa dan Afrika.

Secara terpisah, Departemen Perdagangan mengatakan pihaknya menargetkan perusahaan-perusahaan cangkang di Hong Kong karena mengalihkan semikonduktor ke Rusia, mengambil langkah-langkah yang akan mempengaruhi hampir USD100 juta barang-barang prioritas tinggi untuk Moskow termasuk chip tersebut.

Seorang pejabat senior Departemen Perdagangan yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan kepada wartawan, Departemen Perdagangan juga akan memperluas daftar barang-barang yang tidak dapat diimpor Rusia dari negara lain agar tidak hanya mencakup produk-produk asal AS tetapi juga barang-barang bermerek AS, yang berarti barang-barang yang dibuat dengan kekayaan intelektual atau teknologi AS.

Chip buatan AS dan teknologi lainnya telah ditemukan di beragam peralatan Rusia, mulai dari drone hingga radio, rudal, dan kendaraan lapis baja, yang ditemukan dari medan perang.

Setelah merebut Krimea dari Ukraina pada tahun 2014, Rusia melancarkan invasi besar-besaran terhadap tetangganya pada tahun 2022, yang memicu sejumlah sanksi ekonomi baru AS terhadap Moskow.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya