WASHINGTON – Pakta Pertahanan Antalntim Utara (NATO) prihatin atas dukungan yang dapat diberikan Rusia untuk program rudal dan nuklir Korea Utara.
Hal ini diungkapkan ketua aliansi tersebut pada Selasa (18/6/2024) ketika Presiden Rusia Vladimir Putin berkunjung ke negara tertutup yang memiliki senjata nuklir dalam 24 tahun.
Putin, dalam kunjungan kenegaraan untuk melakukan pembicaraan dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, berjanji untuk memperdalam hubungan perdagangan dan keamanan serta mendukung Korea Utara melawan Amerika Serikat (AS), sekutu dekat saingan beratnya, Korea Selatan.
AS menuduh Korea Utara memasok lusinan rudal balistik dan lebih dari 11.000 kontainer amunisi ke Rusia untuk digunakan di Ukraina.
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan pada konferensi pers bersama setelah pembicaraan dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bahwa perang Rusia di Ukraina didukung oleh Tiongkok, Korea Utara, dan Iran, yang semuanya ingin melihat aliansi Barat gagal.
“Kami tentu saja juga prihatin dengan potensi dukungan yang diberikan Rusia kepada Korea Utara dalam mendukung program rudal dan nuklir mereka,” kata Stoltenberg, dikutip Reuters.