Pada Rabu (19/6/2024) mereka menandatangani perjanjian kemitraan komprehensif yang mencakup klausul di mana mereka setuju untuk memberikan bantuan timbal balik jika terjadi agresi terhadap salah satu negara. Putin tidak menjelaskan apa yang dimaksud dengan agresi.
Dikutip BBC, Putin dalam beberapa bulan terakhir menghadapi kesulitan di medan perang di Ukraina, terutama karena berkurangnya jumlah senjata. Selama pertemuan tatap muka terakhir mereka pada bulan September, ketika Kim mengunjungi Rusia, keduanya membahas kerja sama militer dan dicurigai melakukan kesepakatan senjata. Sejak itu, semakin banyak bukti bahwa Rusia telah mengerahkan rudal Korea Utara di Ukraina.
Menurut kantor berita Korea Utara KCNA, kesepatan kedua yang tak kalah penting yakni mempercepat pembangunan dunia multipolar baru. Kesepakatan ini ditujukan untuk melaan dominasi Amerika Serikat (AS) dan sekutunya.
Rusia telah memanfaatkan hubungan yang memanas dengan Korea Utara untuk menyerang Washington, sementara Korea Utara yang terkena sanksi berat telah mendapatkan dukungan politik dan janji dukungan ekonomi dan perdagangan dari Moskow.
(Susi Susanti)