Panas Ekstrem Bunuh Ribuan Orang di Seluruh Asia dan Eropa, Pecahkan Rekor Musim Panas Terhangat dalam 2.000 Tahun

Susi Susanti, Jurnalis
Jum'at 21 Juni 2024 13:27 WIB
Panas ekstrem bunuh ribuan orang di Asia dan Eropa, pecahkan rekor sebagai musim panas terhangat dalam 2.000 tahun (Foto:Reuters)
Share :

Sebagian besar wilayah AS bagian timur juga mengalami kekeringan selama empat hari berturut-turut di bawah kubah panas, sebuah fenomena yang terjadi ketika sistem bertekanan tinggi dan kuat memerangkap udara panas di suatu wilayah, mencegah udara dingin masuk dan menyebabkan suhu tanah meningkat. tetap tinggi.

Kota New York membuka pusat pendinginan darurat di perpustakaan, pusat senior dan fasilitas lainnya. Meskipun sekolah-sekolah di kota tersebut beroperasi secara normal, sejumlah distrik di pinggiran kota memulangkan siswanya lebih awal untuk menghindari panas.

Otoritas meteorologi juga mengeluarkan peringatan panas berlebih di beberapa bagian negara bagian Arizona, termasuk Phoenix, pada Kamis (20/6/2024), dengan suhu diperkirakan mencapai 45,5 C (114 F).

Di negara bagian New Mexico yang berdekatan, sepasang kebakaran hutan yang cepat dan dipicu oleh panas terik telah menewaskan dua orang, membakar lebih dari 23.000 hektar lahan dan menghancurkan 500 rumah.

Hujan deras dapat membantu meredam kobaran api, namun badai petir pada Kamis (20/6/2024) juga menyebabkan banjir bandang dan mempersulit upaya pemadaman kebakaran.

Menurut Sistem Informasi Kesehatan Panas Terpadu Nasional pemerintah federal mengatakan secara keseluruhan, hampir 100 juta orang Amerika berada di bawah peringatan, pengawasan dan peringatan cuaca panas ekstrem pada Kamis (20/6/2024).

Badan cuaca mengatakan suhu ekstrem diperkirakan mulai mereda di New England pada Jumat (21/6/2024). Namun New York dan negara-negara bagian Atlantik tengah akan terus mengalami suhu panas yang mendekati rekor hingga akhir pekan.

(Susi Susanti)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya