Kisah Awal Mula OPM yang Ternyata Dibentuk Belanda Demi Lakukan Dekolonialisasi Papua

Rina Anggraeni, Jurnalis
Jum'at 21 Juni 2024 07:22 WIB
Kisah awal mula OPM dibentuk (Foto: Instagram)
Share :

JAKARTA - Kisah awal mula OPM yang ternyata dibentuk Belanda demi lakukan dekolonialisasi Papua. Apalagi, organisasi ini cukup meresahkan masyarakat hingga melakukan pembunuhan terhadap warga.

Beberapa belum mengetahui kisah awal mula OPM yang ternyata dibentuk Belanda demi lakukan dekolonialisasi Papua. Apalagi, akar penyebab konflik Papua, yaitu sengketa historis terkait integrasi Irian Barat ke Indonesia.

Lalu, kasus pelanggaran hak asasi manusia yang belum terselesaikan, dan meningkatnya marginalisasi dan diskriminasi terhadap orang Papua, masih belum terselesaikan.

Apalagi, pada wilayah Nugini Belanda atau Nugini Barat dikuasai Belanda. Sedangkan, Nugini Britania dikuasai Australia. Kedua wilayah tersebut menolak penjajahan Jepang dan menjadi sekutu dari Australia dan Amerika Serikat selama Perang Pasifik.

Sebelum berakhirnya perang, terjalin hubungan antara Nugini belanda dan Belanda yang berdampak pada pengangkatan warga sipil Papua ke pemerintahan. Tapi setelah pemerintahan Indonesia aktif pada 1963, teritori Nugini Barat dan Papua berada di pemerintahan Indonesia.

Sementara itu, Organisasi Papua Merdeka (OPM) adalah sebuah gerakan separatis yangdidirikan tahun 1965 yang bertujuan untuk mewujudkan kemerdekaan Papua bagian barat dari pemerintahan Indonesia.

Sebelum era reformasi, provinsi yang sekarang terdiri atas Papua dan Papua Barat ini dipanggil dengan nama Irian Jaya. OPM merasa bahwa mereka tidak memiliki hubungan sejarah dengan bagian Indonesia yang lain maupun negara-negara Asia lainnya. Penyatuan wilayah ini ke dalam NKRI sejak tahun 1969 merupakan buah perjanjian antara Belanda dengan Indonesia.

Untuk itu, pihak Belanda menyerahkan wilayah tersebut yang selama ini dikuasainya kepada bekas jajahannya yang merdeka yaitu Indonesia.

OPM terdiri dari tiga elemen utama, yaitu Kelompok Unit Bersenjata, kelompok yang melakukan protes dan demonstrasi, serta pemimpin yang berbasis di luar negeri.

Saat ini, pemerintah terus melanjutkan pendekatan berbasis keamanan di Papua, dengan meningkatkan kehadiran aparat keamanan (TNI dan Polri) melawan kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB) seperti TPNPB-OPM. Seiring dengan pendekatan keamanan ini, jumlah korban di Papua terus meningkat, baik dari pihak aparat keamanan, KKSB, maupun warga sipil.

(Rina Anggraeni)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya