Dia menandai laporan pelanggaran hak asasi manusia termasuk penyiksaan terhadap tahanan, dan pemukim ekstremis yang mengusir warga Palestina dari rumah mereka di Tepi Barat.
“Kami tidak ingin strategi Hamas berhasil. Dan kami tidak ingin Israel kalah dalam perang ini. Apa perang ini dan apa yang diperjuangkannya,” terangnya.
Dia memperingatkan gambar-gambar dari Gaza telah memicu ketidakpercayaan, kesedihan dan kemarahan.
“Dan sebagai sahabat Israel, saya ingin berterus terang: Kemarahan ini tidak membantu Israel memenuhi kebutuhan keamanannya, malah sebaliknya. Kemarahan ini hanya mendukung dorongan sinis Hamas untuk memprovokasi eskalasi lebih lanjut,” lanjutnya.
Kampanye Israel di Gaza dipicu ketika militan pimpinan Hamas membunuh sekitar 1.200 orang di Israel selatan dan menyandera lebih dari 250 orang, menurut penghitungan Israel.
Militer Israel mengatakan sedang menyelidiki tuduhan penganiayaan terhadap tahanan. Sejumlah negara, termasuk Amerika Serikat, telah menjatuhkan sanksi terhadap pemukim Yahudi yang melakukan kekerasan di Tepi Barat yang diduduki dan mendesak Israel untuk berbuat lebih banyak untuk menghentikan kekerasan tersebut.
(Susi Susanti)