Pernyataan tersebut mengatakan bahwa Israel telah menggunakan kekuatan yang tidak perlu dan tidak proporsional di Tepi Barat yang diduduki Israel. PBB juga mengutuk apa yang disebutnya sebagai penolakan sistematis terhadap bantuan medis.
“Israel akan terus melakukan operasi melawan terorisme Palestina, dari mana pun ia berasal, sejalan dengan hukum internasional, untuk melindungi dan membela penduduk kami,” terang Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia PBB, Volker Turk, dikutip Reuters.
Pemantau hak asasi manusia PBB mempelajari 80 kasus secara mendalam di antara 506 kematian warga Palestina yang terdokumentasi di Tepi Barat sejak serangan 7 Oktober, di mana Israel mengatakan sekitar 1.200 orang tewas dan sekitar 250 orang diculik.
(Susi Susanti)