Khawatir Soal China, Jepang dan Filipina Tandatangani Pakta Pertahanan Kerahkan Pasukan untuk Latihan Militer Bersama

Susi Susanti, Jurnalis
Senin 08 Juli 2024 15:50 WIB
Jepang dan Filipina tandatangani pakta pertahanan untuk latihan militer bersama (Foto: Reuters)
Share :

MANILA - Jepang dan Filipina menandatangani pakta pertahanan penting pada Senin (8/7/2024) yang mengizinkan pengerahan pasukan Jepang untuk latihan militer bersama, termasuk latihan tembakan langsung, ke negara Asia Tenggara yang berada di bawah pendudukan brutal Jepang dalam Perang Dunia II tetapi kini membangun aliansi dengan Tokyo ketika mereka menghadapi China atau Tiongkok yang semakin tegas.

Perjanjian Akses Timbal Balik, yang juga mengizinkan pasukan Filipina memasuki Jepang untuk pelatihan tempur bersama, ditandatangani oleh Menteri Pertahanan Filipina Gilberto Teodoro dan Menteri Luar Negeri Jepang Yoko Kamikawa dalam sebuah upacara di Manila yang disaksikan oleh Presiden Ferdinand Marcos Jr. Perjanjian ini akan berlaku setelah diratifikasi oleh badan legislatif negara tersebut.

Kamikawa menyebut penandatanganan perjanjian pertahanan tersebut sebagai pencapaian terobosan yang selanjutnya akan meningkatkan kerja sama pertahanan antara Jepang dan Filipina.

“Tatanan internasional yang bebas dan terbuka berdasarkan supremasi hukum adalah fondasi perdamaian dan kemakmuran regional,” katanya, dikutip Reuters.

“Kami ingin bekerja sama dengan negara Anda untuk menjaga dan memperkuat hal ini,” lanjutnya.

Kamikawa dan Menteri Pertahanan Jepang Minoru Kihara kemudian mengadakan pembicaraan dengan rekan-rekan Filipina mereka mengenai cara-cara untuk lebih memperdalam hubungan.

Pakta pertahanan dengan Filipina merupakan pakta pertahanan pertama yang dibuat Jepang di Asia. Jepang menandatangani perjanjian serupa dengan Australia pada tahun 2022 dan dengan Inggris pada tahun 2023.

Di bawah kepemimpinan Perdana Menteri (PM) Fumio Kishida, pemerintah Jepang telah mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan keamanan dan kekuatan pertahanannya, termasuk kemampuan serangan balik yang melanggar prinsip Jepang pascaperang yang hanya berfokus pada pertahanan diri, di tengah ancaman dari Korea Utara dan meningkatnya keagresifan Tiongkok. Jepang menggandakan belanja pertahanannya dalam periode lima tahun hingga tahun 2027 sebagai upaya untuk meningkatkan kekuatan militernya dan menjadikan Jepang sebagai negara pembelanja militer terbesar ketiga di dunia setelah Amerika Serikat(AS) dan Tiongkok.

Banyak negara tetangga Jepang di Asia, termasuk Filipina, berada di bawah agresi Jepang hingga kekalahan Jepang dalam Perang Dunia II dan upaya Jepang untuk meningkatkan peran dan belanja militernya bisa menjadi isu sensitif. Namun Jepang dan Filipina terus memperdalam hubungan pertahanan dan keamanan.

Tindakan Kishida sejalan dengan upaya Marcos untuk membentuk aliansi keamanan guna meningkatkan kemampuan terbatas militer Filipina dalam mempertahankan kepentingan teritorial Manila di Laut Cina Selatan. Jalur laut yang sibuk ini merupakan jalur perdagangan global utama yang hampir seluruhnya diklaim oleh Tiongkok tetapi juga sebagian diperebutkan oleh Filipina, Vietnam, Malaysia, Brunei, dan Taiwan.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya