Khawatir Soal China, Jepang dan Filipina Tandatangani Pakta Pertahanan Kerahkan Pasukan untuk Latihan Militer Bersama

Amerika Serikat (AS) juga telah memperkuat aliansi militer di Indo-Pasifik untuk melawan Tiongkok dengan lebih baik, termasuk dalam konfrontasi apa pun di masa depan terhadap Taiwan, dan meyakinkan sekutu-sekutunya di Asia. Jepang dan Filipina adalah sekutu perjanjian AS dan para pemimpin mereka mengadakan pembicaraan tiga arah pada bulan April di Gedung Putih, di mana Presiden Biden memperbarui komitmen kuat Washington untuk membela Jepang dan Filipina.

Jepang telah lama berselisih wilayah dengan Tiongkok mengenai pulau-pulau di Laut Cina Timur. Sementara itu, kapal penjaga pantai dan angkatan laut Tiongkok dan Filipina telah terlibat dalam serangkaian konfrontasi yang menegangkan di Laut Cina Selatan sejak tahun lalu.

Dalam konfrontasi terburuk sejauh ini, personel penjaga pantai Tiongkok yang bersenjatakan pisau, tombak, dan kapak di atas perahu motor berulang kali menabrak dan menghancurkan dua kapal pasokan angkatan laut Filipina pada tanggal 17 Juni lalu dalam bentrokan yang kacau di Second Thomas Shoal yang disengketakan dan melukai beberapa pelaut Filipina. Personel penjaga pantai Tiongkok menyita tujuh senapan angkatan laut.

Filipina memprotes keras tindakan penjaga pantai Tiongkok dan menuntut USD1 juta untuk kerusakan dan pengembalian senapan. Tiongkok menuduh Filipina yang menghasut kekerasan tersebut. Filipina mengklaim bahwa para pelaut Filipina tersesat ke perairan yang mereka sebut sebagai perairan teritorial Tiongkok meskipun telah diperingatkan.

Jepang dan AS termasuk negara pertama yang menyatakan kekhawatiran atas tindakan Tiongkok dan menyerukan Beijing untuk mematuhi hukum internasional. Washington berkewajiban membela Filipina, sekutu perjanjian tertuanya di Asia, jika pasukan, kapal, dan pesawat Filipina mendapat serangan bersenjata, termasuk di Laut Cina Selatan.

(Susi Susanti)