"Kalau dari limbah atau cairan pewarna kain pasti ada bau-bau, ini nggak ada baunya, ini nggak keluar baunya," ucapnya.
Warga sekitar sumber mata air bernama Anika pun menyangkal jika cairan pewarna pakaian dibungkus kain, yang videonya viral di media sosial (medsos) menjadi penyebab air sungai berwarna merah. Menurutnya, video itu ulah beberapa warganet yang menarasikan adanya penemuan kain yang dibungkus mengandung warna merah.
"Video itu sampah kain, bukan kain yang dikasih pewarna terus keluar menyebabkan warna air merah. Infonya tidak benar," ungkap Anika.
Anika menjelaskan, bila kain itu ditemukan di dalam kedung atau cekungan yang menjadi sumber mata air. Kain itu memang sengaja dibuang oleh oknum tak bertanggungjawab di lokasi aliran sungai.
"Kemarin itu dicongkel - congkeli di Kedung sumbernya itu. Memang nemu kain, tapi bukan jadi penyebab sebab warnanya merah. Kainnya masih di sana memang dia sampah, kena air berwarna merah itu makanya ikut merah," pungkasnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, sungai kecil di kawasan Dusun Kidal Krajan RT 27 RW 2 Desa Kidal, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang, berubah warna menjadi merah. Air sungai itu terlihat berwarna merah pada Sabtu (6/7/2024).
Alhasil air berwarna merah itu sempat mengalir hingga beberapa desa di sekitarnya seperti Desa Kambingan dan Desa Banjarejo, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang. Tapi air berwarna merah itu berhenti pada Minggu pagi dan aliran air tampak kembali normal.
(Khafid Mardiyansyah)