AS Lanjut Kirim Bom 500 Pon ke Israel, Tunda Pasok Bom 2.000 Pon karena Khawatir Penggunaan di Gaza yang Padat Penduduk

Susi Susanti, Jurnalis
Kamis 11 Juli 2024 06:22 WIB
AS lanjut kirim bom 500 pon ke Israel, tunda bom 2.000 pon karena khawatir penggunaan di Gaza yang padat penduduk (Foto: Reuters)
Share :

WASHINGTON - Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden akan melanjutkan pengiriman bom seberat 500 pon ke Israel tetapi akan terus menahan pasokan bom seberat 2.000 pon karena kekhawatiran tentang penggunaannya di Gaza yang padat penduduknya.

AS pada bulan Mei lalu menghentikan pengiriman bom seberat 2.000 pon dan 500 pon karena kekhawatiran atas dampak yang mungkin terjadi di Gaza selama perang yang dimulai dengan serangan lintas perbatasan Hamas yang mematikan pada 7 Oktober.

Kekhawatiran khusus pemerintah adalah penggunaan bom berukuran besar di Rafah, tempat lebih dari satu juta warga Palestina mengungsi.

“Kami sudah jelas bahwa kekhawatiran kami adalah pada penggunaan akhir bom seberat 2.000 pon tersebut, khususnya untuk kampanye Rafah Israel yang telah mereka umumkan akan selesai,” kata seorang pejabat AS, yang berbicara tanpa mau disebutkan namanya, dikutip Reuters.

Satu bom seberat 2.000 pon dapat menembus beton dan logam tebal, sehingga menciptakan radius ledakan yang luas.

Pejabat Amerika itu mengatakan bahwa bom-bom seberat 500 pon itu ditempatkan dalam pengiriman yang sama dengan bom-bom yang lebih besar, sehingga bom-bom tersebut dihentikan sementara dan karena itu tertahan.

“Kekhawatiran utama kami adalah potensi penggunaan bom seberat 2.000 pon di Rafah dan tempat lain di Gaza karena kekhawatiran kami bukan mengenai bom seberat 500 pon, hal tersebut dilakukan sebagai bagian dari proses yang biasa,” tambah pejabat tersebut.

AS telah memberi tahu Israel bahwa mereka melepaskan bom seberat 500 pon namun tetap menahan bom yang lebih besar, kata seseorang yang mengetahui masalah tersebut.

Pada bulan Juni lalu, Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengklaim Washington menahan senjata, dan memohon kepada para pejabat AS untuk memperbaiki situasi. Para pembantu Biden menyatakan kekecewaan dan kebingungan atas pernyataan pemimpin Israel tersebut.

Selama kunjungannya ke Washington, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan ada kemajuan signifikan dalam masalah pasokan amunisi AS ke Israel, dan menambahkan bahwa hambatan telah dihilangkan dan kemacetan telah diatasi.

Meskipun ada jeda pada satu pengiriman, Israel terus menerima aliran persenjataan AS.

Reuters melaporkan bulan lalu bahwa antara dimulainya perang Gaza pada Oktober lalu dan akhir Juni, AS telah mengirimkan setidaknya 14.000 bom MK-84 seberat 2.000 pon, 6.500 bom seberat 500 pon, 3.000 bom Hellfire berpemandu presisi udara-ke- rudal darat, 1.000 bom penghancur bunker, 2.600 bom berdiameter kecil yang dijatuhkan dari udara, dan amunisi lainnya.

Pengawasan internasional terhadap operasi militer Israel di Gaza semakin intensif karena jumlah korban tewas warga Palestina akibat perang tersebut telah melebihi 38.000 orang, menurut Kementerian Kesehatan Gaza, dan menjadikan daerah kantong pesisir itu hancur berantakan.

Pertumpahan darah terbaru dalam konflik Israel-Palestina yang telah berlangsung puluhan tahun dimulai pada 7 Oktober ketika militan Hamas Palestina menyerang Israel selatan, menewaskan 1.200 orang dan menyandera 250 lainnya, menurut penghitungan Israel.

(Susi Susanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya