GAZA - Setelah pertempuran sengit dengan Hamas selama seminggu terakhir di beberapa bagian Kota Gaza, Palestina, pasukan Israel mundur. Serangan Israel ini mengakibatkan puluhan orang tewas serta rumah dan jalanan hancur di sepanjang Kota Gaza.
Hal itu sebagaimana diungkapkan tim penyelamat, melansir Reuters, Sabtu (13/7/2024).
Serangan tersebut terjadi ketika mediator yang didukung AS berusaha menyelesaikan perjanjian perdamaian yang akan membebaskan sisa sandera.
Layanan Darurat Sipil Gaza mengatakan, timnya telah mengumpulkan sekitar 60 jenazah warga Palestina yang dibunuh oleh pasukan Israel selama seminggu terakhir dari daerah Tel Al-Hawa dan pinggiran lingkungan Sabra di Kota Gaza.
Warga mengatakan, sementara tank-tank mundur dari beberapa daerah, penembak jitu dan tank Israel terus menguasai beberapa tempat tinggi. Tim penyelamat pun memperingatkan warga agar tidak mencoba kembali.
“Ada jenazah berserakan di jalan-jalan, jenazah terpotong-potong, ada jenazah seluruh keluarga, ada juga jenazah di dalam rumah seluruh keluarga yang terbakar habis,” kata juru bicara Pertahanan Sipil Jalur Gaza Mahmoud Basal, Jumat, dalam komentar yang disampaikan media di Gaza.
Sementara itu, militer Israel mengklaim menemukan drone dan persenjataan lainnya di tempat yang disebut kompleks tempur Hamas di dalam bekas markas UNRWA di Kota Gaza. Militer Israel mengklaim telah mengevakuasi warga sipil dari daerah tersebut sebelum menyerang.
“Pasukan terlibat dalam pertempuran jarak dekat dengan sel-sel teroris yang telah membentengi diri di dalam kompleks UNRWA,” katanya.