RUSIA – Vyacheslav Volodin, ketua majelis rendah parlemen Rusia, mengatakan krisis politik Amerika Serikat (AS), perpecahan masyarakat yang mendalam, dan fokus Washington untuk “mencampuri” urusan negara lain adalah penyebab serangan penembakan terhadap Donald Trump.
“Dengan kebijakannya selama bertahun-tahun, Amerika Serikat benar-benar telah berada di ambang perang saudara,” tulis Volodin di Telegram.
Seperti diketahui, Trump ditembak di telinganya saat kampanye terbuka di Butler, Pennsylvania pada Sabtu (13/7/2024). Serangan penembakan ini sekarang sedang diselidiki sebagai upaya pembunuhan. Penyerang ditembak mati dan aparat penegak hukum mengatakan mereka belum mengidentifikasi motifnya.
Volodin juga mengatakan posisi Trump terhadap Ukraina tidak dapat sepenuhnya dikesampingkan sebagai alasan serangan tersebut.
“Trump adalah satu dari sedikit politisi Barat yang secara terbuka berbicara tentang perlunya berhenti mensponsori aksi militer,” lanjutnya.
Kementerian luar negeri Rusia menggunakan penembakan itu untuk mendesak Washington agar berhenti mendanai militer Ukraina dan berkonsentrasi pada peningkatan penegakan hukum dalam negeri.
Invasi besar-besaran Moskow ke Ukraina pada tahun 2022 telah membawa hubungan Rusia dengan negara-negara Barat ke titik terendah sejak puncak Perang Dingin.
Sementara itu, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov dan Kementerian Luar Negeri Rusia menunjuk pada pembunuhan presiden AS sebelumnya, dan menyoroti kegagalan keamanan dalam negeri AS.