Benarkah Suhu Dingin yang Terjadi di Pulau Jawa Dampak dari Musim Dingin Australia? Ini Penjelasannya

Rina Anggraeni, Jurnalis
Sabtu 20 Juli 2024 07:54 WIB
Ilustrasi Jawa alami suhu dingin ( Foto : Freepik)
Share :

Yuni menjelaskan, angin yang dominan bertiup di wilayah Jabar termasuk Bandung Raya adalah angin monsun Australia atau sering disebut juga dengan angin timuran yang membawa udara dingin dan kering.

Kemudian juga di bulan Juli ini tutupan awan konvektif signifikan ataupun juga tutupan awannya berkurang. Sehingga untuk siang hari panas matahari yang dipancarkan itu maksimum, kemudian karena tidak ada awan maka ketika malam itu panas juga akan dipantulkan secara maksimum lagi, sehingga pada siang hari panasnya terik dan pada malam, dini hari dan pagi hari suhunya menjadi dingin," jelasnya.

Yuni mengatakan, berdasarkan catatan BMKG Bandung suhu terendah di Juli ini mencapai 16,2 derajat celcius pada Senin (15/7/2024). Pihaknya memprediksi hal ini masih akan berlangsung sampai dengan Agustus nanti.

"Agustus itu diprediksi merupakan puncak musim kemarau, jadi suhunya masih seperti ini untuk dini hari dan pagi hari, masih pada kisaran di antara 16-19 derajat celcius. Kemudian untuk siang harinya masih pada kisaran di antara 29-30 derajat celcius," terangnya.

"Jadi fenomena ini, suhu dingin di pagi hari diprediksi secara empiris akan berlangsung hingga Agustus," tambahnya.

Menurutnya, perbedaan suhu ini akan sedikit banyak berdampak terhadap kesehatan. Untuk itu, masyarakat diimbau untuk memperbanyak minum air putih.

(Rina Anggraeni)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya